Membeli mobil bekas memang jadi pilihan menarik bagi banyak orang, terutama buat kamu yang ingin punya kendaraan pribadi dengan harga lebih terjangkau.
Tapi, di balik harga miring dan tampilan yang menggiurkan, ada risiko besar yang perlu kamu waspadai – salah satunya membeli mobil bekas tabrakan.
Mobil bekas tabrakan bisa saja terlihat mulus di luar, tapi punya kerusakan tersembunyi di bagian mesin, rangka, atau sistem kelistrikan.
Nah, biar kamu nggak tertipu penjual nakal, yuk kenali ciri-ciri mobil bekas tabrakan secara lebih lengkap berikut ini!
1. Cek dari Sektor Mesin – Ada Gejala “Aneh”? Waspadai!
Mesin adalah jantung mobil. Kalau mobil pernah mengalami tabrakan, bisa dipastikan performa mesin juga ikut terdampak, apalagi jika benturan cukup keras di bagian depan.
Ciri-ciri umum kerusakan mesin akibat tabrakan antara lain:
- Suara mesin kasar, bergetar tidak normal, atau tersendat.
- Mobil sulit distarter, atau mudah mati saat berhenti.
- Ada kebocoran oli, cairan radiator, atau rem.
- Sistem pendinginan mesin tidak bekerja optimal.
Selain itu, benturan bisa merusak kabel dan konektor penting, membuat lampu, sensor, atau fitur keamanan seperti airbag dan ABS tidak berfungsi sempurna. Bahkan ECU (Electronic Control Unit) yang menjadi otak kendaraan juga bisa terganggu.
Tips: Selalu lakukan test drive sebelum membeli. Dengarkan suara mesin, perhatikan tarikan, dan rasakan getaran saat mobil dijalankan. Kalau terasa aneh, lebih baik cari opsi lain.
2. Bodi Penyok, Tidak Simetris, atau Cat Tidak Rata
Kalau mobil pernah tabrakan, biasanya akan ada bekas pada bagian bodinya. Meskipun sudah dicat ulang, tetap ada tanda-tanda yang bisa kamu deteksi.
Perhatikan hal-hal berikut:
- Celah antar panel (pintu, kap mesin, bagasi) tidak rata.
- Tekstur cat terasa kasar atau warnanya sedikit berbeda antar bagian.
- Ada bekas dempul tebal, terutama di area fender, pintu, atau bumper.
- Bagian bawah mobil terdapat bekas las atau penyok halus.
Kalau kamu melihat tanda-tanda seperti ini, bisa jadi mobil tersebut pernah mengalami benturan cukup parah.
Terutama jika sasis (rangka utama) sudah bengkok – ini bahaya karena bisa memengaruhi keseimbangan mobil saat dikendarai.
Tips: Lihat mobil di tempat terang (lebih baik sinar matahari langsung) agar perbedaan warna cat dan gelombang bodi lebih terlihat jelas.
3. Perhatikan Bagian Dalam Mobil
Tidak hanya bagian luar, tanda mobil bekas tabrakan juga bisa ditemukan di interiornya. Coba periksa area berikut:
- Dashboard retak atau tidak simetris. Ini bisa menandakan airbag pernah mengembang akibat tabrakan.
- Karpet bagian bawah basah atau lembap. Bisa jadi akibat kerusakan rangka yang membuat air mudah masuk.
- Kursi tidak sejajar atau tidak bisa digeser sempurna. Tanda sasis bagian bawah sudah berubah bentuk.
Selain itu, perhatikan juga sistem kelistrikan dalam kabin, seperti lampu interior, AC, sistem audio, atau indikator di panel. Kalau banyak yang error, bisa jadi akibat kabel yang rusak karena benturan.
4. Cek Kolong Mobil dan Bagian Rangka
Bagian bawah mobil sering diabaikan padahal sangat penting. Mobil yang pernah tabrakan keras biasanya akan menunjukkan tanda-tanda di area kolong, seperti:
- Ada bekas las kasar di rangka.
- Karat berlebihan di titik-titik tertentu akibat perbaikan tidak rapi.
- Komponen suspensi seperti per keong, shockbreaker, atau lengan ayun terlihat baru sebagian (tanda diganti setelah tabrakan).
Tips: Kalau kamu nggak paham soal kolong mobil, ajak teman atau montir berpengalaman untuk bantu memeriksa.
5. Periksa Riwayat Servis dan Dokumen
Mobil yang punya riwayat servis rutin biasanya lebih terawat. Kalau penjual enggan menunjukkan buku servis atau faktur bengkel resmi, kamu wajib curiga.
Selain itu, pastikan juga nomor rangka dan mesin cocok dengan yang tercantum di STNK dan BPKB.
Beberapa mobil bekas tabrakan bisa saja memiliki dokumen bermasalah karena sempat “diselamatkan” dari kondisi rusak berat atau bahkan asuransi total loss.
Tips: Gunakan aplikasi pengecekan kendaraan seperti CekFisik atau OTO ID untuk memverifikasi data kendaraan secara online.
6. Waspada Harga Terlalu Murah
Harga mobil bekas yang jauh di bawah pasaran memang menggoda, tapi justru di situlah kamu harus berhati-hati. Bisa jadi mobil tersebut adalah hasil perbaikan besar akibat kecelakaan.
Ingat, harga murah bisa berujung biaya perbaikan mahal. Mulai dari sistem suspensi yang tidak stabil, airbag tidak berfungsi, hingga risiko keselamatan saat berkendara.
Tips: Cek harga pasaran mobil sejenis di situs terpercaya seperti OLX Autos, Mobil123, atau Carmudi untuk membandingkan harga wajar.
7. Gunakan Jasa Inspeksi Profesional
Kalau kamu masih ragu, jangan segan untuk menggunakan jasa inspeksi mobil bekas profesional seperti Otoshops, Carsome, atau Mobilku.
Mereka memiliki alat dan tenaga ahli untuk memeriksa kondisi mobil secara menyeluruh, termasuk mendeteksi bekas tabrakan yang sulit dilihat mata awam.
Biasanya kamu akan mendapat laporan lengkap mulai dari kondisi mesin, kaki-kaki, sasis, hingga hasil tes jalan. Dengan begitu, kamu bisa tahu apakah mobil benar-benar layak dibeli atau tidak.
Membeli mobil bekas memang bisa jadi keputusan cerdas, asal dilakukan dengan hati-hati.
Kenali tanda-tanda mobil bekas tabrakan mulai dari mesin, bodi, interior, hingga sasis. Jangan tergiur harga murah tanpa melakukan pengecekan menyeluruh.
Kalau perlu, ajak montir berpengalaman atau gunakan jasa inspeksi profesional agar kamu tidak menyesal di kemudian hari. Ingat, mobil yang tampak mulus belum tentu aman dikendarai.











