7 Tanda Ban Mobil Kamu Harus Segera Diganti Sebelum Mengalami Kecelakaan!

Tanda Ban Mobil Kamu Harus Segera Diganti Sebelum Mengalami Kecelakaan!

Ban adalah satu-satunya komponen mobil yang langsung bersentuhan dengan jalan. Jadi, kondisi ban sangat berpengaruh pada kenyamanan, performa, dan terutama keamanan berkendara.

Sayangnya, banyak pengendara baru menyadari ban mobilnya rusak atau aus ketika sudah terlambat – biasanya setelah ban pecah atau kendaraan mulai terasa tidak stabil.

Padahal, ban yang aus atau rusak bisa menjadi penyebab utama kecelakaan di jalan raya.

Nah, biar kamu bisa berkendara dengan aman, yuk kenali 7 tanda ban mobil harus segera diganti sebelum menimbulkan masalah besar!

1. Tapak Ban Sudah Tipis atau Gundul

Ciri paling jelas kalau ban mobil harus diganti adalah tapak (alur) ban yang mulai tipis atau bahkan gundul. Alur ban berfungsi untuk membuang air saat hujan agar mobil tidak tergelincir (aquaplaning).

Jika alurnya sudah hilang, traksi ban terhadap jalan akan menurun drastis, terutama di permukaan licin. Kamu bisa mengeceknya dengan indikator TWI (Tread Wear Indicator), yaitu tonjolan kecil di antara alur ban.

Kalau permukaan tapak sudah sejajar dengan tonjolan itu – artinya, ban sudah waktunya diganti.

Tips: Ukuran kedalaman alur ban ideal adalah minimal 1,6 mm. Di bawah itu, ban dianggap tidak aman lagi digunakan.

2. Ada Benjolan di Dinding Ban

Pernah melihat permukaan ban tampak menonjol di salah satu sisi? Itu adalah tanda benjolan pada dinding ban, yang bisa disebabkan oleh serat atau kawat baja di dalam ban yang putus karena benturan keras.

Benjolan ini sangat berbahaya karena bisa membuat ban pecah sewaktu-waktu, terutama saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol.

Tips: Jika kamu melihat benjolan, jangan tunggu lama untuk menggantinya. Ban dengan benjolan tidak bisa diperbaiki dan harus diganti total demi keamanan.

Baca Juga:  7 Tips Berkendara Mobil Listrik agar Lebih Hemat Energi dan Baterai Awet

3. Retakan Halus di Permukaan Ban

Retakan kecil di dinding atau permukaan ban sering dianggap sepele, padahal ini tanda ban mulai getas dan menua.

Retakan biasanya muncul karena paparan panas, sinar UV, atau penggunaan semir berbahan silikon berlebihan.

Ban yang retak mudah bocor dan bisa kehilangan tekanan udara tanpa disadari, bahkan bisa pecah di jalan jika dipaksa terus digunakan.

Tips: Gunakan semir ban berbahan dasar air (water-based) dan parkirkan mobil di tempat teduh untuk memperlambat proses penuaan ban.

4. Getaran Tidak Normal Saat Mengemudi

Kalau kamu merasa setir mobil bergetar terus meskipun jalan rata, jangan anggap enteng. Itu bisa jadi tanda ban tidak seimbang atau sasis sudah bengkok akibat ban rusak.

Ban yang sudah tidak rata karena keausan di satu sisi bisa menyebabkan getaran, membuat suspensi bekerja ekstra, dan akhirnya memengaruhi kenyamanan berkendara.

Tips: Segera lakukan spooring dan balancing di bengkel terpercaya untuk memeriksa apakah getaran disebabkan oleh ban, pelek, atau suspensi.

5. Ban Sering Kempes Tanpa Sebab Jelas

Kalau ban mobilmu sering kempes padahal tidak tertusuk benda tajam, bisa jadi ada kebocoran halus di dinding ban atau pelek yang tidak rapat.

Ini biasanya disebabkan oleh korosi di pelek aluminium atau kerusakan pada bead (bagian tepi ban yang menempel ke pelek).

Kebocoran seperti ini berbahaya karena bisa membuat tekanan angin menurun perlahan dan mengganggu kontrol kendaraan saat melaju cepat.

Tips: Jika tekanan ban terus menurun walau sudah diisi ulang, segera bawa ke bengkel. Biasanya mekanik akan melakukan tes rendam untuk menemukan sumber kebocoran.

6. Ban Usia Lebih dari 5 Tahun

Meski tapak ban masih terlihat bagus, umur ban juga harus diperhatikan. Ban terbuat dari bahan karet yang bisa mengeras dan getas seiring waktu, meskipun jarang digunakan.

Baca Juga:  7 Cara Merawat Aki Mobil Hybrid agar Awet dan Performa Tetap Prima

Kamu bisa melihat kode produksi ban (DOT code) yang tertera di sisi dinding ban. Misalnya, kode “2419” berarti ban diproduksi pada minggu ke-24 tahun 2019.

Tips: Jika usia ban sudah lebih dari 5 tahun, sebaiknya ganti meskipun belum aus, karena karet ban cenderung kehilangan kelenturannya dan berisiko pecah.

7. Keausan Ban Tidak Merata

Ban yang aus hanya di satu sisi menunjukkan adanya masalah pada tekanan angin, spooring, atau suspensi mobil.

Keausan seperti ini membuat traksi ke jalan tidak stabil, menyebabkan setir terasa berat di satu sisi, dan mempercepat kerusakan sistem kemudi.

Tips: Periksa tekanan angin secara rutin dan lakukan rotasi ban setiap 10.000 km untuk memastikan keausan merata di keempat ban.

Ban adalah investasi penting yang tidak boleh diabaikan. Mengganti ban tepat waktu bukan hanya membuat mobil lebih nyaman dikendarai, tapi juga menjaga keselamatan kamu dan penumpang.

Jika kamu menemukan tanda-tanda seperti alur tipis, benjolan, retakan, atau getaran tidak wajar – jangan tunda untuk mengganti ban.

Ingat, ban yang sehat berarti perjalanan yang lebih aman, stabil, dan efisien bahan bakar!

Share it:

Related Articles