Membeli mobil bekas bisa jadi keputusan tepat kalau kamu ingin punya kendaraan pribadi tanpa harus keluar biaya besar.
Tapi, agar tidak salah pilih, kamu perlu tahu cara memeriksa kondisi mobil, terutama bagian mesin dan sasis – dua komponen paling penting yang menentukan performa dan keamanan kendaraan.
Yuk, simak panduan lengkap berikut ini tentang cara cerdas mengecek mesin dan sasis mobil bekas sebelum kamu memutuskan untuk membelinya!
1. Cek Kondisi Oli Mesin
Langkah pertama dan paling sederhana adalah memeriksa kondisi oli mesin. Buka tutup oli dan tarik stik pengukur (dipstick).
- Kalau warnanya hitam pekat dan sangat kental, berarti oli sudah lama tidak diganti.
- Jika ada buih putih atau terlihat seperti susu, itu bisa jadi pertanda ada kebocoran air ke dalam ruang mesin – tanda masalah serius pada gasket kepala silinder.
Tips: Oli yang sehat berwarna cokelat muda atau keemasan dan terasa licin tanpa partikel kasar.
2. Dengarkan Suara Mesin Saat Dinyalakan
Hidupkan mesin dan biarkan dalam keadaan idle. Perhatikan baik-baik:
- Apakah suara mesin halus dan stabil, atau justru terdengar kasar, bergetar, dan tersendat?
- Jika terdengar bunyi “ketukan” (knocking), bisa jadi ada masalah di ruang pembakaran atau sistem piston.
- Bau bensin atau asap berlebihan dari knalpot juga patut dicurigai, karena bisa menandakan pembakaran tidak sempurna.
Tips: Saat test drive, rasakan apakah mobil punya tarikan normal dan tidak tersendat saat digas. Mesin yang sehat akan terasa responsif dan tenang.
3. Periksa Rangka dan Dudukan Mesin
Rangka (sasis) adalah tulang punggung mobil. Kalau bagian ini rusak karena tabrakan, dampaknya bisa sangat serius dan mahal diperbaiki.
Lihat bagian bawah kap mesin dan dudukan mesin:
- Apakah terdapat bekas las, penyok, atau cat yang tidak seragam?
- Jika iya, bisa jadi mobil pernah mengalami benturan keras di bagian depan.
- Dudukan mesin yang miring atau tidak rata juga bisa membuat getaran mesin terasa lebih kuat ke dalam kabin.
Tips: Gunakan senter untuk memeriksa area tersembunyi di bawah kap dan di sekitar rangka depan.
4. Cek Kebocoran Cairan
Mobil yang sehat tidak akan meneteskan cairan ke lantai. Sebaliknya, mobil bekas tabrakan atau bermasalah sering kali menunjukkan tanda-tanda kebocoran dari beberapa titik, seperti:
- Oli mesin (warna cokelat tua)
- Cairan transmisi (kemerahan)
- Cairan radiator (kehijauan)
- Oli power steering (kekuningan)
Tips: Sebelum test drive, lihat kolong mobil. Kalau ada bekas tetesan cairan atau noda basah, sebaiknya kamu waspada.
5. Cek Sasis Bawah dan Suspensi
Sasis bawah sering diabaikan padahal bisa menunjukkan riwayat mobil. Coba lakukan langkah berikut:
- Periksa apakah rangka bawah mobil lurus dan tidak ada bekas las kasar.
- Lihat bagian shockbreaker dan dudukan suspensi – kalau terlihat baru hanya di satu sisi, kemungkinan mobil pernah ditabrak dari arah tersebut.
- Goyangkan mobil sedikit, lalu perhatikan apakah mobil kembali ke posisi awal dengan lembut. Kalau terlalu goyah, bisa jadi suspensinya lemah.
Tips: Jika memungkinkan, bawa mobil ke bengkel yang punya lift agar kamu bisa melihat bagian kolong lebih jelas.
6. Lihat Kondisi Baut dan Mur
Baut dan mur yang mengikat bodi serta rangka bisa jadi petunjuk penting.
- Kalau terlihat baru di beberapa titik sementara bagian lain sudah tua atau berkarat, ada kemungkinan mobil pernah dibongkar untuk perbaikan setelah tabrakan.
- Perhatikan juga apakah ada goresan di kepala baut – ini menandakan baut pernah dilepas.
Tips: Fokus di area seperti engsel pintu, fender, kap mesin, dan bagasi. Di sanalah tanda-tanda perbaikan biasanya paling mudah ditemukan.
7. Gunakan Alat Scanner ECU
Langkah terakhir yang paling akurat adalah menggunakan alat scanner ECU (Electronic Control Unit). Alat ini bisa mendeteksi error pada sistem mesin, transmisi, rem ABS, hingga sensor airbag.
Bengkel modern biasanya menyediakan layanan ini, dan hasilnya bisa langsung menunjukkan apakah mobil pernah mengalami kerusakan besar.
Tips: Mintalah laporan hasil scan ECU secara lengkap. Jika ditemukan banyak error yang tidak bisa dihapus, sebaiknya pertimbangkan ulang untuk membeli mobil tersebut.
Mengecek kondisi mesin dan sasis mobil bekas bukan hanya soal penampilan luar, tapi soal keselamatan dan kenyamanan jangka panjang.
Jangan terburu-buru tergiur harga murah, karena mobil bekas tabrakan atau bermasalah bisa bikin kamu keluar biaya lebih besar di kemudian hari.
Gunakan panduan di atas sebagai checklist sebelum membeli. Kalau kamu masih ragu, bawa mobil ke bengkel atau gunakan jasa inspeksi profesional agar kamu tahu kondisi sebenarnya.
Dengan langkah yang tepat, kamu bisa mendapatkan mobil bekas berkualitas, aman, dan tahan lama tanpa rasa was-was!











